KOMPRESOR DAN SISTEM UDARA
TEKAN
TEKAN
I.
TUJUAN
Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan mampu:
-
Mengenal
bagian-bagian kompresor dan sistem udara tekan
-
Dapat
mengoperasikan kompresor di laboratorium utilitas
-
Dapat
menghitung secara langsung efisiensi isotermal kompresor
II.
ALAT DAN BAHAN
-
Kompresor
III.
DASAR TEORI
Kompresor
adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida mampu
mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk
mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar
(dapat system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk
kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik
dan perpindahan positif.
Bila
tekanan fluida mampu-mampat dinaikkan secara adiabatik, suhu fluida juga naik.
Kenaikan suhu menimbulkan beberapa kerugian karena volume spesifik fluida naik
bersama suhu, kerja yang diperlukan untuk memampatkan satu pon fluida akan
menjadi lebih besar jika kompresi dilakukan secara isotermal. Perubahan tekanan
isentropik (adiabatik atau tanpa gesekan) gas ideal terhadap suhu adalah:
Ta,
Tb= suhu absolut masuk dan keluar
Pa,
pb= tekanan masuk dan keluar
Untuk
gas tertentu, rasio suhu meningkat bila rasio Pa/Pb meningkat. Rasio ini
merupakan parameter dasar dalam blower dan kompresor. Pada kompresor rasio
tersebut dapat mencapai 10 atau lebih. Biasanya kompresor didinginkan
menggunakan selubung pendingin yang menggunakan air pendingin atau pendingin
lain.
Komponen Utama Sistim Udara Tekan
Sistim udara tekan terdiri dari
komponen utama berikut: Penyaring udara masuk, pendingin antar tahap,
after-coolers, pengering udara, traps pengeluaran kadar air, penerima, jaringan
pemipaan, penyaring, pengatur dan pelumasan (lihat Gambar 3).
Ø Filter Udara Masuk: Mencegah debu masuk kompresor;
Debu menyebabkan lengketnya katup/ kran, merusak silinder dan pemakaian yang
berlebihan.
Ø Pendingin antar tahap: Menurunan suhu udara sebelum masuk
ke tahap berikutnya untuk mengurangi kerja kompresi dan meningkatkan efisiensi.
Biasanya digunakan pendingin air.
Ø After-Coolers: Tujuannya adalah membuang kadar
air dalam udara dengan penurunan suhu dalam penukar panas berpendingin air.
Ø Pengering Udara: Sisa-sisa kadar air setelah
after-cooler dihilangkan dengan menggunakan pengering udara, karena udara tekan
untuk keperluan instrumen dan peralatan pneumatik harus bebas dari kadar air.
Kadar air dihilangkan dengan menggunakan adsorben seperti gel silika/ karbon
aktif, atau pengering refrigeran, atau panas dari pengering kompresor itu
sendiri.
Ø Traps Pengeluaran Kadar Air: Trap pengeluaran kadar air
diguakan untuk membuang kadar air dalam udara tekan. Trap tersebut menyerupai
steam traps. Berbagai jenis trap yang digunakan adalah kran pengeluaran manual,
klep pengeluaran otomatis atau yang berdasarkan waktu dll.
Ø Penerima: Penerima udara disediakan sebagai
penyimpan dan penghalus denyut keluaran udara – mengurangi variasi tekanan dari
kompresor.
IV.
PROSEDUR KERJA
-
Membuka semua
aliran keluar kompresor yang menuju ke sistem pengguna
-
Menghidupkan
kompresor
-
Mencatat
tekanan masuk yang terdapat pada indikator tekanan bagian masuk
-
Mencatat
tekanan masuk yang terdapat pada indikator tekanan bagian keluar
-
Mencatat laju
alir udara pada flow-meter
-
Hitung
efisiensi kompresor
V.
DATA PENGAMATAN
Data pengamatan
No
|
Waktu (menit)
|
Parameter yang Dicatat
|
||
P masuk (kPa)
|
P keluar (bar)
|
Flow Udara (bar)
|
||
1
|
5
|
1000
|
9
|
30
|
2
|
10
|
350
|
3
|
40
|
3
|
15
|
550
|
4
|
40
|
VI.
PERHITUNGAN
·
Konversi
tekanan masuk ( Pmasuk)
-
Pada Waktu 5
menit
P =
1000 kPa
=
1000 kPa x 103Pa / 1 kPa x 10-5bar
/ 1 Pa
=
10 bar
-
Pada Waktu 10
menit
P =
350 kPa
=
350 kPa x 103Pa / 1 kPa x 10-5bar
/ 1 Pa
=
3,5 bar
-
Pada Waktu 15
menit
P = 550
kPa
= 550
kPa x
103Pa / 1 kPa x 10-5bar / 1 Pa
= 5,5
bar
·
Menentukan
Effisiensi Kompressor
-
Pada Waktu 5
Menit
Π =
P1- P2 / P1 x 100% dimana
P1 = daya masuk
= 10 –
9 / 10 x
100%
= 10%
-
Pada Waktu 10
Menit
Π
= P1- P2 / P1 x 100%
= 3,5 –
3 / 3,5 x 100%
= 14,28
%
-
Pada Waktu 15
Menit
Π
= P1- P2 / P1 x 100%
= 5,5 –
4 / 5,5 x 100%
=
27,27 %
VII.
ANALISA
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan
kompresor dan sistem udara tekan. Kompresor adalah suatu alat yang dapat digunakan
untuk menghasilkan gas atau udara yang terkompresi atau bertekanan dengan cara
memampatkannya, dan dikeluarkan pada bagian discharge. Kompresor mengubah uap
refrigeran yang masuk pada suhu dan tekanan rendah menjadi uap bertekanan
tinggi. Kompresor juga mengubah suhu refrigeran menjadi lebih tinggi akibat
proses yang bersifat isentrofik. Karena proses pemampatan, udara mempunyai
tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan udara lingkungan (1 atm). Kompresor
memerlukan gas atau udara sebagai bahan baku pembentuk gas atau udara
bertekanan, dan ini diambil oleh kompresor lewat sunctionnya. Oleh karena itu,
kompresor juga berfungsi sebagai alat transportasi, dalam hal ini mampu menarik
gas atau udara ketempat lain. Secara umum, biasanya kompresor menghisap udara
dari atmosfer yang secara fisik merupakan campuran beberapa gas dengan susunan
78% nitrogen, 21% Oksigen, dan 1% Campuran argon, karbon dioksida, uap air,
dll.
Kompresor terdiri dari beberapa jenis, namun
kompresor yang digunakan sebagai sumber udara tekan pada laboratorium pilot
plant adalah jenis kompresor torak. Pada kompresor ini terdapat barometer yang
berfungsi untuk mengukur tekanan udara yang masuk secara keluar kompseor, juga
tekanan udara keluar yang diatur dengan
katup /valve. Sedangkan untuk laju alir udara yang masuk, diukur dengan
anemometer. Kompresor torak mempunyai piston yang bergerak maju mundur didalam
suatu silinder, dengan kapasitas yang bervariasi anatara 1 hingga 100 ton
pendingin tiap unit.
Untuk kompresor jenis positif displacement yaitu,
kompresor torak, cara kerjanya adalah jika torak ditarik keatas, tekanan dalam
silinder dibawah torak akan menjadi negatif (lebih kecl dari tekanan atmosfir)
sehingga udara akan masuk melalui celah katup isap. Katup ini dipasang pada
torak yang sekaligus berfungsi sebagai perapat torak. Kemudian jika torak
ditekan kebawah, volume udar yang terkurung di bawah torak akan mengecil sehingga
tekanan akan naik. Katup isap akan menutup dengan merapatkan celah antara torak
dan dinding silinder. Jika torak ditekan terus, volume akan semakin kecil dan
tekanan didalam silinder akan semakin naik. Katup isap akan menutup dengan
merapatkan celah anatara torak dan dinding silinder. Dari hasil praktikum, di
dapatkan data berupa tekanan udara masuk, keluar, dan lajua alir udara. Dan
didapat effisiensi kompresor masing-masing setiap 5, 10 dan 15 menit yaitu 10
%, 14,28 % dan 27,27%.
VIII.
KESIMPULAN
Dari percobaan diatas, dapat disimpulkan:
1. Kompresor digunakan untuk menghasilkan udara
tekan/terkompresi dengan cara memampatkannya.
2. Perhitungan efisiensi secara praktek sebesar:
-
5 menit : 10%
-
10 menit : 14,28%
-
15 menit : 27,27%
- DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment