I.
Tujuan
Percobaan
a. Minggu
I
1. Mengenal
macam-macam boiler
2. Memahami
prinsip kerja boiler
3. Memahami
bagian dan fungsi boiler
b. Minggu
II
1. Memahami
pengoperasian boiler
2. Menentukan
effesiensi boiler
3. Menghitung
BHP
II. Alat dan Bahan yang Digunakan
1. Ember
2. Termometer
dan stopwatch
3. Seperangkat
rangkaian boiler
4. Air
5. Steam
III. Dasar Teori
1.
Definisi
dan Fungsi Boiler ( Ketel Uap )
Boiler atau ketel uap
atau Steam Generator adalah suatu
alat konversi energi yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi panas hasil
pembakaran bahan bakar menjadi energi potensial uap yang dapat digunakan untuk
berbagi keperluan. Hal ini terjadi dikarenakan adanya perpindahan panas dari
bahan bakar dan air yang terjadi di dalam tabung yang tertutup rapat.
Steam yang dihasilkan
dari boiler ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan sebagai berikut :
1. Untuk
external combustion engine
Contoh : untuk mesin uap
reciprocating dan turbin air
2. Untuk
keperluan proses di dalam boiler
Contoh : untuk steam injeksi pada
kolom fraksinasi
3. Untuk
pemanas
Contoh : untuk pemanas produk
minyak dalam penyimpanan
2.
Bagian-Bagian
Boiler
Bagian Utama Boiler
Boiler atau ketel uap
terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan sehingga dapat
menjalankan operasinya, diantaranya:
a. Furnace
Komponen ini merupakan
tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian dari furnace diantaranya:
refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and discharge
door. Ruang bakar atau lorong api ini digunakan untuk memanaskan air.
Diameternya kurang dari 1 meter. Api yang dihasilkan adalah hasil pengabutan
dari bahan bakar, udara dan bahan lain yaitu LPG serta dengan bantuan elektroda
untuk penyalaan awal. Api yang dihasilkan tersebut dihembuskan ke seluruh
lorong api oleh motor blower dan melewati pipa-pipa api sampai terjadi proses
penguapan.
b. Steam
Drum
Komponen ini merupakan
tempat penampungan air panas dan pembangkitan steam. Steam masih bersifat jenuh
(saturated steam). Tangki atau drum sering disebut juga badan ketel uap yaitu
tempat beroperasinya ketel uap di dalamnya terdapat instrument-instrumen yang
menjalankan proses pemindah panas seperti lorong api dan pipa api, dalam badan
ketel inilah sejumlah air ditampung untuk dipanaskan.
Gambar 1. Steam Drum
c. Superheater
Komponen ini merupakan tempat
pengeringan steam dan siap dikirim melalui main steam pipe dan siap untuk
menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses industri.
d. Air
Heater
Komponen ini merupakan
ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan udara luar yang diserap untuk
meminimalisasi udara yang lembab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran.
e. Pipa
Api
Adalah
pipa-pipa dengan diameter 55 mm yang jumlahnya mencapai 1062 buah yang
fungsinya untuk menguapkan air.
Gambar
2. Pipa Api
f. Burner
Yaitu perangkat dari ketel uap yang
berfungsi menyemprot bahan bakar ke dalam ruang pembakaran sehingga pembakaran
mudah terjadi.
Gambar 3. Burner
g. Cerobong
Asap
Yaitu perangkat dari
ketel uap yang berfungsi meneruskan atau membuang asap sisa reaksi pembakaran
yang terjadi di dalam boiler dengan tujuan menyalurkan gas asap bekas supaya
tidak mengotori atau mengganggu lingkungan sekitar. Di dalam cerobong asap ini
terdapat water spray yang fungsinya untuk menyemprotkan air di dalam cerobong
supaya abu dari sisa pembakaran jatuh ke bawah dan mengalir ke bak sedimen.
h. Economizer
Komponen ini merupakan
ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air dari air yang terkondensasi
dari sistem sebelumnya maupun air umpan baru sebelum masuk ke dalam ketel. Economizer terdiri dari pipa-pipa air
yang ditempatkan pada lintasan gas asap sebelum meninggalkan ketel. Gas asap
yang akan melewati cerobong temperaturnya masih cukup tinggi sehingga merupakan
kerugian panas yang besar bila gas asap tersebut langsung dibuang lewat
cerobong. Gas asap yang masih panas ini yang akan dimanfaatkan untuk memanaskan
air isian ketel.
Adapun keuntungan
menggunakan economizer antara lain:
-
Menghemat bahan bakar sehingga biaya
operasional lebih murah, karena air isian masuk ke dalam ketel sudah dalam
keadaan panas.
-
Memperbesar efisiensi ketel karena
memperkecil kerugian panas yang dialami ketel uap.
Gambar 4. Economizer
i.
Alat Bantu Boiler
Appendages
adalah alat-alat perlengkapan ketel uap/boiler yang dapat bekerja sendiri dan
dipasang dengan maksud untuk menjamin agat ketel uap/boiler dapat bekerja
dengan aman. Adapun yang termasuk alat bantu ketel uap sebagai berikut:
j.
Gelas Penduga
Gelas
penduga adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui ketinggian permukaan
air dalam pesawat ketel uap.
Gambar 5. Indikator Air
Pemasangan gelas penduga pada pesawat
ketel uap sekurang-kurangnya 2 buah dan tentang pemasangannya dengan ketinggian
maksimum 100 mm dibawah garis api.
k. Katup
Pengaman (Safety Valve)
Katup pengaman
mempunyai fungsi untuk menjaga tekanan kerja ketel uap agar tidak melebihi
tekanan maksimum. Katup pengaman ini akan bekerja dengan sendirinya apabila
terjadi kelebihan tekanan kerja yaitu uap akan dikeluarkan sehingga ketel
bekerja sesuai dengan tekanan yang diinginkan. Namun apabila melebihi tekanan
maksimal dan katup ini tidak berfungsi maka akan menyebabkan peledakan.
Gambar 6. Safety Valve
l.
Katup Uap Induk
Katup
ini berfungsi untuk mengalirkan uap hasil dari pesawat ketel uap. Katup ini
diletakkan tepat di atas tangki ketel. Pengaturan kapasitas uap yang disalurkan
dapat dilakukan dengan mengatur kran katup uap induk.
Gambar 7. Katup Uap Induk
m. Manometer
Manometer ini digunakan
sebagai alat untuk menunjukkan tekanan uap pada ketel uap. Pemasangan manometer
ini ditujukan agar besar kecilnya tekanan di dalam ketel uap dapat diketahui
sehingga memudahkan untuk mengontrolnya. Penempatan manometer adalah pada
bagian dimana uap hampir tidak mengalir, kebanyakan manometer yang dipasang
adalah manometer bourdon.
Gambar 8. Manometer
n. Katup
Buang (Blow Down Valve)
Katup buang adalah
katup untuk membuang segala kotoran-kotoran yang mengendap pada dasar tangki,
endapan ini apabila tidak dibersihkan atau dibuang maka akan menyebabkan aliran
buntu dan akhirmya membahayakan boiler tersebut. Katup ini juga berfungsi untuk
membuang sebagian air dari dalam ketel karena permukaan terlalu tinggi.
Permukaan air yang terlalu tinggi menyebabkan uap yang dihasilkan terlalu
banyak mengandung air
Blow down Valve |
Gambar 9.
Blow Down Valve
o. Garis
Api
Garis api adalah garis
horizontal pada plat logam yang ditempelkan pada permukaan luar dinding ketel
uap yang merupakan batas tertinggi bagian ketel uap yang mendapatkan pemanasan
gas asap. Permukaan air di dalam ketel tidak boleh turun sampai di bawah garis
api. Jika hal itu terjadi maka temperatur dinding ketel di atas pemukaan air
akan turun sehingga bagian ini akan pecah Karena tidak kuat menahan kerja ketel
uap.
p. Lubang
Laluan Orang (Man Hole) dan Lubang
Tangan (Hand Hole)
Man
hole
adalah suatu lubang laluan orang dengan ukuran tubuh manusia berfungsi untuk
memeriksa bagian dalam ketel dengan cara masuk ke dalam ketel dan melihat
bagian dalam ketel. Man hole ini
dibuka hanya pada saat boiler ini tidak beroperasi atau overhaule. Sedangkan handhole
berfungsi untuk memeriksa bagian dalam ketel dengan cara meraba melalui luar
ketel. Letak dari manhole biasanya di
atas dari badan ketel dan hand hole
terletak pada bagian samping badan ketel.
q. Tanda
Bahaya/Peluit Bahaya
Tanda
bahaya ini berfungsi sebagai tanda bila ada peralatan-peralatan elektronik kontrol dan pengaman-pengaman lainnya
yang tidak bekerja sebagaimana mestinya, kecuali itu alat ini juga berfungsi
sebagai pemberi tandas apabila pesawat ketel uap kekurangan air isian.
Gambar 10. Alarm
r. Perlengkapan
Elektronik Boiler
Pada sebuah boiler
kegunaan dari sistem elektronik sangatlah penting sekali karena sebuah boiler
tidak akan beroperasi bila tidak ada sistem elektroniknya. Instrument
elektronik yang ada pada boiler digunakan untuk sistem kontrol operasional
boiler. Sistem kontrol pada boiler dengan pola elektrik diantaranya:
1. Sensor
Sensor adalah
instrument untuk member informasi bahwa kondisi yang kita inginkan telah
tercapai dan sekaligus menginstruksikan agar sistem itu bekerja. Macam-macam
sensor yang ada pada boiler diantaranya: Floater
switch, elektrik floater switch,
foto elektrik floater switch, sensor
temperatur dan thermostat, pressure controller, dan flame detector.
2. Monitor
Monitor adalah
alat pemantau kondisi suatu proses karena dengan indera manusia tidak dapat mengetahui
kondisi tersebut. Pada ketel uap, lingkup kerja monitor diantaranya: memonitor
tinggi permukaan air, monitor aliran, monitor tekanan, monitor suhu, monitor
fungsi instrument, monitor peringatan fungsi kerusakan sistem dan monitor
langkah kerja.
3. Actuator/Servo Motor
Adalah alat
gerak yang berfungsi untuk mengerjakan instruksi dan sumber gerak untuk alat
lain. Jenis actuator ini diantaranya: actuator
elektro magnetic, actuator motor listrik, dan actuator tenaga angin.
4. Kontaktor
Adalah alat yang
digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari satu jaringan ke jaringan yang
lain.
5. Recorder
Adalah
instrument yang digunakan untuk mengetahui debit yang mengalir pada suatu
saluran, hal ini sangat dibutuhkan guna mengetahui efisiensi dan biaya
produksi. Macam dari recorder ini diantaranya: flow rate recorder, flow
recorder jarak jauh, temperatur jarak jauh, dan recorder terpadu.
6. Vacum flame
Adalah alat yang
berfungsi untuk mensensor rangkaian api yang ada di ruang bakar.
7.
Timer/Program
Relay
Yaitu komponen yang
mengatur sequence operasi instrument
lainnya sesuai dengan rangsangan yang diterima.
8.
Safety
Relay
Safety relay
ini berupa 2 buah kontak relay yang bekerja memutuskan atau menghubungkan 2
buah terminal bila waktu kerja relay
terlampaui yang dapat disebut dengan pembatas waktu kerja.
9.
Power
Supply
Power supply ini berfungsi untuk menyesuaikan
tegangan listrik untuk mengerjakan peralatan lainnya.
s. Perlengkapan
Boiler Lainnya
Blower
Adalah
instrument yang berbentuk kipas yang digunakan untuk menghasilkan udara yang
bertekanan dari motor listrik juga berfungsi sebagai penghisap udara luar
sebagai udara pembakaran yang diteruskan ke dalam ruang bakar boiler sebagai
penekan bahan bakar yang telah membara sehingga pembakaran berlangsung dengan
cepat.
Header
Gambar 11. Header
Thermometer
Thermometer
ini digunakan untuk mengetahui temperatur pada air pengisi ketel uap yang
dihasilkan, temperatur asap keluar cerobong, temperatur ruang bakar dan lain
sebagainya.
Pompa
Air
Pompa
air ini digunakan untuk menaikkan air pengisi dari tangki cadangan yang berada
di sisi yang airnya berasal dari tangki induk bila terjadi keterlambatan
pengisian air umpan dari tangki induk.
Safety Test
Adalah
suatu bejana/tabung yang akan dipanaskan pada boiler yang sesuai dengan tekanan
pada ketel uap yang baru di overhaule.
Masih normalkah dan masih amankah safety
valve itu digunakan untuk operasi lagi.
Klasifikasi
Boiler
1. Menurut
Isi Pipa atau Tabung
Menurut isi pipa, pada
dasarnya ketel uap dibagi menjadi:
a.
Ketel Pipa Api
Pada boiler pipa api, api dan gas panas yang
dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar mengalir melalui pipa-pipa yang
dikelilingi oleh air yang berfungsi sebagai penyerap panas. Panas dihantarkan
melalui dinding-dinding pipa dari gas-gas panas ke air disekelilingnya. Boiler
pipa api dapat menggunakan bahan bakar minyak, gas, dan bahan bakar padat.
Gambar 12. Boiler Pipa
Api
Untuk sebuah ketel satu pass yang mempunyai
kapasitas dan kondisi uap yang sama dengan ketel dua atau tiga pass, maka untuk
ketel satu pass mempunyai panjang yang lebih besar dibanding dengan kedua atau
tiga pass. Namun ketel satu pass mempunyai diameter silinder yang lebih kecil.
Contoh ketel pipa api :
a. Ketel
Sederhana Vertikal
b. Ketel
Cochran
c. Ketel
Lancashire
d. Ketel
Cornish
e. Ketel
Lokomotif
f. Ketel
Kapal
g. Ketel
Velcon
Kebaikan
dari ketel pipa api adalah :
a.
Pemisahan air didalam ketel
dilakukan dengan cara memanaskan air oleh pipa air yang ada didalam lorong yang
aa didalam ketel, sehingga panas yang dipindahkan akan lebih besar.
b.
Drum ketel berfungsi sebagai tempat
penampungan air atau uap tempat bidang pemanas,sehingga pembentukan uap lebih
efisien.
c.
Permukaan pemisah antara air dan
uap lebih luas atau terbawa kemungkinan bintik-bintik air dalam aliran uap akan
kecil.
Kelemahan
dari ketel pipa api adalah :
a.
Kapasitas uap yang digunakan ketel
ini lebih kecil.
b.
Kemungkinan terjadinya kerak dalam
drum dan permukaan luar pipa lebih besar.
c.
Pembersihan pipa dan drum karena
pembentukan kerak lebih sulit.
b. Ketel
Pipa Air
Pada boiler pipa air, air berada di dalam
pipa-pipa yang dikelilingi oleh api dan gas-gas panas yang berada di luar pipa,
sehingga pembentukan uap terjadi di dalam pipa-pipa. Pada dinding dapur boiler
pipa air, hampir semuanya tertutup oleh pipa-pipa air. Pipa-pipa air ini
berfungsi sebagai permukaan perpindahan panas, dan sebagai pendingin dinding
dapur boiler sehingga akan memperpanjang usia pakainya.
Gambar 13. Boiler Pipa Air
Susunan diantara kedua
header mempunyai kecondongan tertentu, hal ini dimaksudkan agar dapat mengatur
sirkulasi uap di dalam ketel.
Contoh ketel pipa air :
a. Ketel
Babcock dan Wilcock
b. Ketel
Lamont
c. Ketel
Benson
d. Ketel
Loeffler
Kebaikan
ketel pipa air adalah :
a.
Kapasitas uap yang lebih besar
b.
Penggantian pipa pemanas lebih mudah
dilakukan.
c.
Ketinggian ketel dapat dibuat tidak
terlampau besar.
d.
Peralatan didalam ketel dapat
didekati walaupun ketel sedang beroperasi.
Kelemahan
ketel pipa air adalah :
a.
Pada umumnya, penguapan terjadi
didalam pipa, sehingga permukaan pemisah antara air dan uap pipa kecil karena
terjadi binti-bintik air di dalam aliran uap besar.
b.
Tingkat penguapan akan cepat turun
pada tingkat sirkulasi yang rendah.
c.
Air
pengisian sangat berpengaruh terhadap kapasitas ketel.
d.
Biaya perawatan ketel ini lebih
tinggi.
2.
Menurut
Posisi Dapur (Furnance)
Menurut posisi dapur, ketel digolongkan
:
a. Pembakaran
di Dalam (Internal Fired)
Pada ketel ini
pembakarannya ditempatkan di dalam shell ketel. Ketel pipa api termasuk jenis
pembakaran di dalam, dimana pembakaran bahan bakar dilakukan di dalam shell itu
sendiri dan langsung pembakarannya diterima oleh shell.
b. Pembakaran
di Luar (External Fired)
Pada ketel
pembakaran di luar, dapur ditempatkan dibawah ketel di dalam ruangan yang
dikelilingi dinding bata api. Ketel pipa air adalah termasuk pembakaran di
luar. Dapur dapat dikatakan terpisah dari ketel ini mempunyai ruang pembakaran
yang cukup besar, sehingga kemampuan untuk memancarkan panas lebih besar.
3.
Menurut
Jumlah Pipa
Menurut jumlah pipa, ketel digolongkan :
a. Pipa
Tunggal (Single Pipe)
Ketel pipa
tunggal, hanya terdapat satu pipa air atau pipa api. Yang termasuk ketel jenis
ini adalah ketel vertikal sederhana dan ketel Cornish.
b. Pipa
Majemuk (Multi Pipe)
Pada ketel ini
terdapat dua atau lebih pipa api atau pipa air. Yang termasuk ketel jenis ini
adalah ketel Lamont, ketel Lokomotif, dan lain sebagainya.
4.
Menurut
Metode Sirkulasi Air dan Uap
Menurut sirkulasi air dan uap,
ketel ini digolongkan :
a. Sirkulasi
Alam
Sirkulasi air
dan uapnya dilakukan dengan oleh gerakan gelembung-gelembung air di dalam pipa
akibat transfer panas dari cairan panas ke cairan dingin yang dilakukan
sepanjang pamanasan. Kebanyakan ketel ini menggunakan sirkulasi alam.
b. Sirkulasi
paksa
Sirkulasi air
dan uapnya dilakukan dengan menggunakan pmpa sirkulasi yang digerakkan oleh
tenaga dari luar. Penggunaan etode sirkulasi paksa ini kebanyakan digunakan
pada ketel yang tekanannya tinggi seperti ketel Lamont, ketel Benon, ketel
Loeffler, dan ketel Velcon.
5.
Menurut
Penggunaannya
Menurut penggunaannya ketel
digolongkan :
a.
Stasioner
Ketel stasioner
atau ketel tetap yang banyak digunakan untuk power plant dan dalam proses
industri. Ketel ini disebut stasioner karena tidak bergerak dari satu tempat ke
tempat lain.
b.
Mobile
Ketel mobile
atau ketel bergerak adalah ketel yang dalam penggunaanya dapat bergerak dari
satu tempat ke tempat lain. Jenis ketel ini adalah Ketel Lokomotif dan ketel
Kapal laut.
6.
Menurut
Sumber Panas
Ketel ini juga dapat
digolongkan menurut sumber panas yang digunakan untuk menghasilkan uap. Sumber
panas ini berupa hasil pembakaran terdiri dari :
a.
Bahan bakar padat
b.
Bahan bakar cair
c.
Bahan bakar gas
d.
Gas buang
e.
Bahan bakar nuklir
Prinsip
Kerja Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu peralatan
penghasil uap meliputi untuk pemanasan/pembentukan uap dari fluida cair,
pemanasan lanjut (superheating), dan pemanasan ulang (reheating) terhadap uap
tersebut sehingga disebut juga “Steam
Generator”.
Fluida kerja boiler secara umum adalah
air (H2O) karena harganya yang murah. Air dalam ketel memperoleh
energi panas dari hasil pembakaran suatu bahan bakar dengan oksigen (udara)
melalui proses heat transfer.
Gambar
14 . Steam Generator
Dalam boiler air diubah
menjadi uap. Panas diserap air di dalam boiler dan uap yang dihasilkan secara
kontiniu. Air umpan boiler untuk menggantikan kehilangan air di dalam boiler
yang berubah menjadi uap.
Ketika uap meninggalkan
air yang mendidih, padatan terlarut yang berasal dari umpan boiler tertinggal
di air boiler. Padatan-padatan yang tertinggal menjadi bertambah kepekatannya,
dan bahkan dapat mencapai ke suatu tingkat dimana pemekatan lebih lanjut bisa
menyebabkan terbentuknya kerak atau diposit di dalam boiler.
Gambar 15. Instalasi Ketel Uap
Komponen
Utama :
1.
Pompa air umpan ketel
2.
Economiser
3.
Boiler
4.
Superheater
5.
Alat Pemanas Udara ( APL)
6.
Ruang Bakar
7.
Cerobong Asap
8.
Blower
Cara
kerja:
Air
umpan ketel dari tangki dipompakan ke economizer untuk dipanaskan awal
sebelum masuk ketel uap. Dari economizer air yang sudah hangat dialirkan
ke ketel, selanjutnya dipanaskan sampai menghasilkan uap jenuh (saturated
steam). Uap jenuh dari ketel dipanaskan lanjut di pemanas lanjut (superheater)
dan menghasilkan uap panas lanjut (superheated steam) yang siap untuk
digunakan, seperti :
1. Menggerakkan
turbin uap (steam turbine)
2. Untuk
keperluan pemrosesan (merebus, memanaskan, dll.) Steam generation juga
dilengkapi dengan peralatan peralatan keselamatan, seperti :
a. Pengukur
level air di ketel
b. Pengukur
tekanan di ketel
c. dll
Perpindahan
Panas pada Ketel Uap
Panas yang dihasilkan
karena pembakaran bahan bakar dan udara yang berupa api (yang menyala) dan gas
asap (yang tidak menyala) dipindahkan kepada air, uap ataupun udara, melalui
bidang yang dipanaskan atau Heating
Surface pada suatu instalasi ketel uap dengan tiga cara, yaitu :
1. Perpindahan
Panas dengan Cara Pancaran
Pemindahan panas secara
pancaran atau radiasi adalah pemindahan panas antara suatu benda ke benda lain
melalui gelombang-gelombang elektromagnetik tanpa tergantung kepada ada atau
tidak adanya media atau zat diantara benda yang menerima pancaran tersebut.
Pemindahan panas secara
pancaran dapat dibayangkan berlangsung melalui Aether yaitu berupa jenis materi
bayangan tanpa bobot, yang mengisi seluruh sela-sela ruangan diantara
molekul-molekul dari suatu zat tertentu ataupun di dalam ruang hampa sekalipun.
Molekul-molekul api
yang merupakan hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan menyebabkan
terjadinya gangguan keseimbangan elektro magnetis terhadap Aether tersebut.
Sebagian dari panas atau energy yang timbul dari hasil pembakaran tersebut
diserahkan kepada Aether dan yang akan menyerahkan lebih lanjut melalui
gelombang-gelombang elektromagnetik kepada benda-benda atau bidang yang akan
dipanasi (dinding ketel,dinding tungku, lorong api,pipa-pipa, dan sebagainya).
Penyerahan panas dari
api atau gas melalui Aether kepada bidang yang akan dipanasi tersebut melalui
gelombang-gelombang elektromagnetis yang lintasannya lurus seperti halnya
lintasan sinar.
Apabila lintasan
penyerahan panas melalui gelombang-gelombang elektromagnetis dari Aether
tersebut tertutup atau terhalang oleh benda lain, maka bidang yang akan
menerima panas secara pancaran atau terhalang penyerahan panas secara
pancarannya.
Dengan demikian bidang
yang aka dipanasi hanya dapat menerima perpindahan panas secara pancaran bila
bidang/benda tersebut dapat melihat api tersebut. Bila sesuatu benda/bidang
terhalang penglihatannya pada api, maka bidang tersebut tidak akan memperoleh
panas secara pancaran.
Semua zat-zat yang
memancarkan panasnya (molekul-molekul atau gas asap), intensitas radiasi
thermisnya atau kuat pancaran panasnya tergantung dari temperature zat yang
memancarkan panas tersebut.
Bila pancaran menimpa
sesuatu benda atau bidang, sebagian dari panas pancarannya yang diterima benda
tersebut akan dipancarkan kembali (re-radiated), dipantulkan (reflected) dan
sekaligus yang lain dari panas pancaran tersebut akan diserapnya.
2. Perpindahan
Panas Secara Aliran atau Konveksi
Perpindahan panas
secara aliran atau konveksi adalah perpindahan panas yang dilakukan oleh
molekul-molekul fluida tersebut dalam gerakannya melayang-layang kesana kemari
membawa sejumlah panas masing-masing q joule. Pada saat molekul fluida tersebut
menyentuh dinding ketel, selebihnya yaitu Q2 = Q- Q1
joule dibawanya pergi.
Bila gerakan dari
molekul-molekul yang melayang-layang kesana kemari tersebut disebabkan karena
perbedaan temperatur di dalam fluida itu sendiri maka perpindahan panasnya
disebut konveksi bebas (free convection)
atau konveksi alamiah (natural convection).
Bila gerakan molekul-molekul tersebut sebagai akibat dari kekuatan mekanis
(karena dipompa atau karena dihembus dengan fan) maka perpindahan panasnya
tersebut disebut konveksi paksa (force
convection).
Dalam gerakannya,
molekul-molekul api tersebut tidak perlu melalui lintasan yang lurus untuk
mencapai dinding ketel atau bidang yang dipanasi.
3. Perpindahan
Panas Secara Perambatan atau Konduksi
Perpindahan panas
secara perambatan atau konduksi adalah perpindahan panas dari suatu bagian
benda padat ke bagian lain dari benda padat yang sama atau dari benda padat
yang satu ke benda padat yang lain karena terjadinya perpindahan fisik (kontak
fisik atau menempel) tanpa terjadinya perpindahan molekul-molekul dari benda
padat itu sendiri.
Di dalam dinding ketel
tersebut, panas akan dirambatkan oleh molekul-molekul dinding ketel sebelah
luar yang berbatasan dengan api, menuju molekul-molekul dinding ketel sebelah
dalam yang berbatasan dengan air, uap ataupun udara. Panas yang dibawa merambat
oleh dinding ketel tersebut akan diterima oleh molekul-molekul air, uap ataupun
udara dengan cara konveksi pula yaitu penyerahan sebagian panas dari
molekul-molekul dinding ketel kepada molekul-molekul air, uap ataupun udara
tersebut dala keadaan mengalir/ bergerak, bukan dalam kondisi diam.
Dengan demikian
penyerahan panas secara konveksi atau konduksi bersama-sama melalui
proses-proses sebagai berikut :
a. Panas
dialihkan dari fluida (api atau gas asap) kepada benda padat (dinding ketel).
b. Panas
dirambatkan di dalam benda padat (dinding ketel) atau di dalam benda padat
berlapis-lapis (jelaga-dindin ketel-kerak ketel).
c. Panas
dialihkan dari benda padat (dindin ketel atau kerak ketel) kepada fluida (air,
uap, ataupun udara).
Bahan Bakar Boiler
a. Bahan Bakar
padat ( batu bara, Kokas , kayu dll)
Batu bara terbagi menjadi beberapa
macam menurut umurnya, yang paling tua dinamakan “antrasit” ditandai dengan
nyala api yang kebiru-biruan bial ia dibakar. Batau bara semakin tua semakin
banyak mengandung energi/ kg nya dan semakin muda semakin banyak mengandung
gas. Batu bara yang muda nyala api ke merah-merahan.
b. Bahan bakar
cair.
Misalnya Premium/Petrolium, minyak
tanah , solar dll.
c. Bahan bakar
Gas.
Misalnya, LPG, LNG.
Langkah
Kerja
1. Menyalakan
aliran listrik (panel utama, panel
boiler dan saklar darurat).
2. Memutar
saklar kendali pompa air ke arah on.
3. Membuka
katup blow down untuk beberapa saat (5-10 detik) guna membuang kerak yang
mengendap di bagian bawah boiler. Memeriksa permukaan air dari gelas pengamat
supaya tidak dibawah batas terendah, bila melewati pompa air harus menyala
untuk mengisi boiler sampai batas atas.
4. Bila
sudah siap dan aman, memutar saklar pengendali blower dan burner ke arah on.
Menekan tombol yang menyala pada blower untuk mengaktifkan blower dan burner.
5. Mengamati
bahwa blower menyala lebih dahulu disusul burner 1 dan burner 2. Bila blower
dan burner mati dengan tiba-tiba. Memeriksa lagi aliran bahan bakar solar.
6. Mengamati
sampai tekanan didalam boiler tercapai sesuai yang diinginkan yaitu pada 2-5
psi dan pembakaran berhenti.
7. Menggunakan
uap/steam yang dihasilkan atau dicoba dibuang dengan membuka saluran ke unit
pemakaian atau saluran pembuangan sehingga tekanan dalam boiler turun sampai
pembakaran mulai lagi diinginkan.
Apabila kontrol tekanan
tersebut bekerja dengan baik, boiler bisa ditinggal beberapa waktu sampai unit
proses selesai menggunakan.
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
ReplyDeleteTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium